Halaman

Andai Aku Walikota

Saya Akan Kembangkan Wisata Rohani
Ditulis pada Tanggal 15 Februari 2011 - Hari Maulid Nabi Muhammad SAW
 
Perkembangan pariwisata di Kota Sukabumi sangat mengkhawatirkan. Dari sisi kebijakan, Pemda Kota Sukabumi tidak memiliki RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah). Padahal tanpa perencanaan maka pasti telah merencanakan gagal. Tidak adanya RIPPDA membuat kebijakan disektor ini tidak ada pegangan, investorpun bingung. Kalopun mulai menjamurnya agent tour & travel, saya haqqul yakin  mereka bukan jualan pariwisata sukabumi, tapi jualan tiket murah untuk orang Sukabumi yang mau keluar kota dan itu berarti tidak ada hubungannya dengan peningkatan potensi wisata Sukabumi. Jadi dalam hal kebijakan saja saya tidak bisa ngomong apa-apa lagi, kecuali.. pemda Kota Sukabumi sudah GAGAL !
Ditataran teknispun sama saja. Selama ini hanya satu objek wisata yang dibanggakan, yaitu Pemandian Air Panas (PAP) Cikundul. Bila pejabat dinas pariwisata Kota Sukabumi ngomong soal pariwisata, pasti ngomongin itu saja, bosen... katanya PAD dari objek wisata ini selalu naik tipa tahunnya. Padahal kalo dibandingkan dengan anggaran pariwisata yang digelontorkan tiap tahun, PAD PAP paling juga 1%... Yang lebih lucu lagi, Dinas Pariwisata pede dengan rencana maket pengembangan PAP Cikundul yang ditawarkan kepada para investor untuk ngucurin dana ratusan milyar.. siapa yang mau ? kapan ? 
Soal PAP Cikundul saya pernah berdiskusi juga dengan pejabat di Dinas Pariwisata mengenai pengelolaannya. Setelah ngalor ngidul engga jelas... Saya sodorkan satu referensi konsep pariwisata, bahwa objek pariwisata itu harus ada 3 elemen untuk dapat menarik wisatawan : something to see, something to do, dan something to buy (Yoeti, Oka A. (1985). Pengantar Ilmu Pariwisata). Kalo diidentifikasi dengan 3 elemen itu, maka nilainya pasti JEBLOK!  apa yang dilihat disana (See) paling hanya nonton yang pada mandi dikolam air panas, apa yang dilakukan disana (do) paling hanya berendam di air panas -untuk tidak menyebut apa yang dilakukan di penginapan, dan apa yang dibeli disana (buy), tidak ada!
Jadi gimana dong ? Kesimpulannya ya memang tidak jelas lah....
Padahal kalo kita elaborasi seluruh potensi yang ada di Kota Sukabumi ini, tentu kekayaan wisata kita sangatlah luar biasa.. makanya, andaikan saya jadi walikota saya akan kembangkan salah satu potensi wisata kita yaitu wisata rohani.
Potensi wisata rohani kita sangat banyak sekali. Sukabumi dikenal dari dulu sebagai kota santri karena banyak pesantren, kalo ada acara tabligh akbar pasti penuh, di Kota Sukabumi ada museum sunda islam Prabu Siliwangi bahkan satu-satunya di Jawa Barat, ada perayaan Cap Go Meh dalam rangka imlek yang digelar tiap tahun, banyak gereja yang dibangun hampir satu abad yang lalu, sekolah berbasis yayasan agama juga sudah sangat maju bahkan ada yang standard internasional, kaligrafi kita sudah dikenal didunia, apa lagi ? masih banyak... coba aja inget-inget, pasti anda pun bisa menyebutkannya... 
Bahkan disaat sekarang muncul kekerasan antar ummat beragama, di Kota Sukabumi sampai saat ini belum ada kejadian seperti di daerah lain. Bahkan ada pentolan ahmadiyyah yang diberikan jabatan tinggi pun tidak menimbulkan keresahan... kalo saya jadi walikota, saya akan berkoar di media nasional, inilah Kota Sukabumi....
Kesimpulannya : Pariwisata Kota Sukabumi Bukan Cikundul aja...