Halaman

RS Tanpa Kelas Bukan Komunis-Sosialis

Megawati Resmikan RS Pelita Rakyat di Kecamatan Lembursitu
Sukabumi - Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyesalkan terhadap campur tangan pihak Badan Intelejen Negara (BIN) dalam proses pemberian ijin pendirian rumah sakit (RS) tanpa kelas di Provinsi Banten beberapa waktu lalu. Sebab, BIN tak memiliki hubungan sama sekali dengan urusan kesehatan. “Ini aneh hanya gara-gara nama rumah sakit yang akan dibangun di daerah Banten namanya rumah sakit tanpa kelas yang dianggap berbau komunis sosialis. BIN yang tugasnya melindungi keamanan negara malah melarang izin pendirian,” kata Megawati saat meresmikan RS Tanpa Kelas Pelita Rakyat di Kelurahan/Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi, yang dihadiri sejumlah petinggi DPP PDIP, Dirjen Kementerian Kesehatan RI, Ketua DPW Jabar, Rudi Harsa Tanaya, Wakil Walikota Sukabumi, Mulyono dan tamu undangan lainnya, kemarin.
Dengan gaya pidatonya, Megawati menegaskan pendirian rumah sakit tanpa kelas yang bermaksud memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin di Banten ini merupakan program yang digalakan PDIP. Di rumah sakit tersebut tidak ada pembagian kelas, seperti kelas I, II, III, VIP maupun VVIP, seperti di rumah sakit pada umumnya.

Meski pembangunannya sudah rampung, sampai hari ini rumah sakit yang bisa mempunyai 100 tempat tidur itu belum bisa diresmikan.”Tapi saya cukup bangga dengan keberadaan rumah sakit tanpa kelas di Sukabumi yang mendapat izin dari pemerintah daerah setempat.” jelas Mega.
Hanya sayang saat dikonfirmasi wartawan usia acara, Putri Proklamator Bung Karno ini enggan memberikan jawaban.” Anda pasti tahu sendirilah,” singkatnya.
Sementara Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning mengatakan, seharusnya jika tak diijinkan penghentian bisa dilakukan bukan setelah gedung berdiri dan siap beroperasi. Ribka mengaku ada seseorang yang menginformasikan pihak intelejen menghubungi dan menyatakan rumah sakit tersebut tidak mendapat izin. Salah satunya karena istilah tanpa kelas yang dinilai berbau komunis sosialis.
Menurut Ribka, RS tanpa kelas justru merupakan implementasi Pancasila yang mengamanatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain di Banten, RS tanpa kelas juga diresmikan di Sukabumi. “Padahal itu kan istilah saja, sudah banyak RS lain semacam itu bisa hanya namanya berbeda. Boleh-boleh saja dong kita menggunakan istilah tanpa kelas itu,”sesal penggagas pendirian rumah sakit tanpa kelas ini.
Ribka mengatakan, rumah sakit yang diresmikan Megawati itu cukup unik, karena pelayanan yang diberikan di RS tersebut tidak dibedakan atas kelas-kelas seperti rumah sakit kebanyakan. Umumnya, pelayanan di rumah sakit umum terbagi menjadi kelas tiga, kelas dua, kelas satu, VIP, dan VVIP.
“Rumah sakit seluas 3.000 meter persegi ini terdiri dari ruang bersalin, ruang untuk pria dewasa, ruang untuk wanita dewasa, serta ruang anak-anak yang masing-masing memiliki 12 tempat tidur.Rumah Sakit Pelita Rakyat juga dilengkapi oleh ruang operasi, gudang obat, Unit Gawat Darurat (UGD), ruang perawat, ruang bersalin, ruang dokter, dan apotek,” terangnya.(wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar