Halaman

Bogor Wacanakan Pisah Dari Provinsi Jawa Barat. Bagaimana Dengan Sukabumi ?

Politisi Sukabumi : Alangkah baiknya, bukan hanya provinsi bogor tetapi 'Provinsi Pakuan". terdiri dari Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabuapten Sukabumi, Kab. Cianjur, Kota Depok, Kota Bekasi.
BOGOR, (PRLM).- Melihat jumlah penduduk Jawa Barat lebih dari 43 juta jiwa serta menyeimbangi daerah Ibukota Jakarta sebagai daerah yang berbatas, maka diwacanakan pembentukan provinsi baru sebagai bentuk pemekaran dari provinsi Jawa Barat.
Wacana pemekaran provinsi tersebut disampaikan Bupati Bogor Rachmat Yasin Selasa (31/5) dalam jumpa pers menjelang peringatan Hari Jadi Bogor ke 529 di Cibinong, Bogor. Hadir dalam jumpa pers tersebut Kapolres, Dandim, Kajari dan Sekda Kab Bogor.
Menurut Rachmat Yasin, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta serta jumlah penduduk Kab. Bogor terbesar yakni 4,7 juta jiwa, maka wacana pemekaran patut dipertimbangkan. Apalagi jika dikaitkan dengan pelayanan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang terbesar jika dibandingkan Jawa Tengah dan Jawa Timur serta berbatasan dengan Ibukota negara, maka pemekaran provinsi bisa dilakukan," ujar Rachmat Yasin.

Apalagi, lanjut Rachmat Yasin, Jawa Barat ingin menjadi provinsi terdepan, maka dapat saja dilakukan pemekaran. "Soal nanti nama provinsinya adalah provinsi Bogor itu soal lain," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rachmat Yasin memberikan perbandingkan daerah daerah lain dengan jumlah penduduk jauh lebih kecil dibandingkan dengan Kab. Bogor yang daerahnya luas dan penduduknya banyak. "Di luar pulau Jawa ratusan ribu penduduk saja sudah menjadi satu Kabupaten," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Rachmat Yasin adanya keinginan pemekaran daerah sah sah saja, karena dengan mempertimbangkan berbagai aspek serta bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dan memudahkan pelayanan publik.
Terkait dengan Hari Jadi Bogor ke 529 yang jatuh pada 3 Juni, Bupati mengajak seluruh unsur muspida seperti Kapolres, Dandim dan Kajari untuk menjadi pejabat yang sama sama membangun dan mensejahterakan masyarakat Bogor. "Stigma sebagai pejabat vertikal yang bertugas di Kab Bogor harus dihapus, yang penting sebagai pejabat harus bisa bersama sama memberikan pelayanan terbaik dan mensejahterakan masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, seluruh pejabat dari berbagai instansi harus memberikan pelayanan dan menjadi bagian dari masyarakat Kab. Bogor. Sebab semua instansi punya peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, daya beli masyarakat, stabilitas dan sebagainya.
Sedangkan makna lain dari HJB, kata Rachmat Yasin adalah bagaimana masyarakat Kab. Bogot memberikan makna HJB layaknya memperingati hari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus. "Karena 3 Juni hari lahir Bogor, maka masyarakat Bogor harus memberikan apresiasi karena adalah hari jadinya Bogor," ujar Rachmat Yasin.(A-134/das)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar