Halaman

Ajo : Politisi Lebih Cocok Pimpin Kota Sukabumi

CIKOLE – Ketua DPRD Kota Sukabumi, Aep Saepurrahman memiliki pandangan berbeda soal figur yang laik dan mampu membawa perubahan lebih baik untuk Kota Sukabumi. Jika selama ini beberapa pengamat politik mengagung-agungkan kemampuan kalangan birokrat sebagai figur yang paling berkompeten memimpin Kota Sukabumi, maka menurut pria yang akrab dipanggil Ajo ini justru kalangan politisi lebih cocok ketimbang birokrat. Alasannya sederhana, birokrasi di Pemkot Sukabumi sejauh ini sudah baik sehingga tidak butuh figur berlatang belakang birokrat sebagai pemimpin, tapi politisi. 
Menurutnya, Kota Sukabumi butuh lobi-lobi tingkat tinggi untuk mendatangkan anggaran yang bisa digunakan untuk pembangunan ke depan. “Itu bisa dilakukan oleh politisi,” kata Aep menanggapi pernyataan sejumlah pengamat soal kekuatan birokrat di Pemilukada mendatang. “Untuk tataran birokrasi, kita sudah mempunyai tim penyusun anggaran yang sangat bagus yang didukung dengan SKPD yang juga mumpuni. Buktinya, pemkot berhasil meraih penghargaan lakip,” ujarnya saat ditemui Radar Sukabumi, kemarin (18/9). 
Dengan kemampuan penataan birokrasi saat ini, Aep mengatakan pemimpin Kota Sukabumi ke depan butuh sosok yang mempunyai jiwa visioner dan memiliki kemampuan inovasi dalam membangun Kota Sukabumi. Apalagi, dengan kondisi geografis Kota Sukabumi yang nol sumber daya alamnya. “Kita tidak mungkin hanya mengandalkan DAU dan DAK untuk menggenjot pembangunan Kota Sukabumi. Butuh inovasi dan jaringan yang kuat dengan pemeritah provinsi dan pusat. Sehingga, pembangunan yang dilakukan di Kota Sukabumi menjadi bagian dari program provinsi dan pusat. Ini yang bisa dilakukan oleh seorang politisi,” sambungnya. 
Kendati demikian, Aep menegaskan pendapatnya tersebut bukan didasari karena ketakutan politisi kalah terhadap birokrasi pada Pemilukada 2013. “Ini adalah ril kebutuhan Kota Sukabumi saat ini,” terangnya. 
Pengamat ekonomi dan politik, Agus Sobar berpendapat tidak penting latar belakang figur calon Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi, birokrat ataupun politisi sama saja. Yang penting, calon pemimpin Kota Sukabumi mendatang harus memiliki tiga hal.
Pertama, memiliki integritas dimana kejujuran merupakan faktor penting untung pengembangan Kota Sukabumi. Selanjutnya, kapasitas dan yang terakhir elektabilitas. “Tinggal pemimpin kedepan memenuhi tiga komponen tersebut. Maka, apa yang menjadi harapan bisa tercapai,” terangnya. 
Menurutnya, tidak mutlak seorang calon yang berlatar belakang birokrasi bisa mengembangkan Kota Sukabumi. Agus mengatakan PR terbesar yang akan dihadapi oleh pemimpin Kota Sukabumi ke depan adalah masalah peningkatan daya beli masyarakat. Sampai saat ini, perputaran ekonomi hanya terjadi di pusat kota saja. 
“Butuh inovasi dalam mengembangkan perekonomian masyarakat. Bagaimanapun, parameter Indeks Pembangunan Masyarakat dilihat dari tiga faktor. Yakni, pendidikan, kesehatan dan daya beli,” pungkasnya.(rp4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar