Citamiang – Rencana alokasi anggaran senilai Rp 8 Miliar yang dicanangkan Pemkot Sukabumi untuk kegiatan Pemilukada Kota Sukabumi 2013 mendatang, dinilai tidak memadai. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, Anton Rachman anggaran tersebut sangatlah tidak rasional.
“Kita akan tetap menjalankan mekanisme Pemilukada berapapun anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah daerah. Namun, rasionalisasi dari jumlah yang dialokasikan harus jelas,” ujarnya saat ditemui Radar Sukabumi.
Melihat jumlah tenaga teknis dan perlengkapan yang akan digunakan dalam pemilukada mendatang, jumlah yang direncanakan sangatlah tidak rasional. Sehingga, nantinya bisa berdampak pada kualitas pemilukada. “Kita sangat menyayangkan kalau alokasinya tidak melihat perhitungan pada tataran teknis nanti,” sambungnya.
Dari perbandingan untuk alokasi pemilukada sebelumnya, KPU Kota Sukabumi menghabiskan dana Rp 7,5 Miliar ditambah persiapan anggaran untuk putaran kedua Rp 2 Miliar jadi total keseluruhan mencapai Rp 9 Miliar. Sementara, kalau anggaran saat ini hanya dialokasikan Rp8 Miliar untuk keseluruhan tahapan dari awal sampai perkiraan putaran kedua jelas sangat jauh.
“Perbandingannya, antara Pemilukada sebelumnya dengan sekarang jelas berbeda. Mulai dari penambahan jumlah penduduk sampai biaya untuk para pegawai KPPS, KPPA. Kami pun masih menunggu undangan dari Pemda Kota Sukabumi untuk pembahasan masalah ini. Nanti, kami akan jelaskan seperti apa, sehingga kenapa kita mengajukan anggaran Rp 19 Miliar,” terangnya.
Selain itu Anton mengatakan, pengajuan Rp 19 Miliar jelas dengan perhitungan matang. “Kita lihat Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Dari pemilukada yang sudah dijalankan, kenaikannya mencapai 200 persen yang awalnya menghabiskan anggaran Rp15-16 Miliar, naik menjadi Rp 43-45 Miliar,” pungkasnya.(rp4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar