Halaman

Hasil Seminar Bedah Caleg 2009

Bagi yang kemaren tidak sempat untuk hadir dalam acara "Seminar Bedah Caleg 2009" yang diadakan di Gedung Juang Kota Sukabumi (26/01) dapat ikut berdiskusi dan urun pendapatnya di blog ini. Saya tuliskan materi diskusi yang kemaren berkembang dalam seminar tersebut.

Atau juga yang kemaren hadir tapi masih belum puas diskusinya, bisa ikutan juga diskusi disini.

Dibawah ini catatan saya sebagai seorang notulen dalam acara tersebut.


DETAIL ACARA SESSI PERTAMA
HARI/TANGGAL SENIN, 26 JANUARI 2009
LOKASI GEDUNG JUANG 45 KOTA SUKABUMI
ACARA SEMINAR BEDAH CALEG DPR-RI 2009
TEMA "MEMBEDAH VISI, MISI, DAN SOLUSI CALEG DPR RI GUNA MEMBANGUN SUKABUMI YANG LEBIH BAIK"
WAKTU 09.40 - 11.30

PENGISI ACARA
NARASUMBER
• HERI GUNAWAN (CALEG PARTAI GERINDRA)
• ANI HANIFAH (CALEG PBB)
• DRG. TONNY APRILANI, MSC. (CALEG PARTAI GOLKAR)
• KOMJEN (PURN) DRS. NANA S. PERMANA (CALEG PKPB)

PANELIS
• DR. H. ASEP DENI, MM. CQM. CBA.
• DR. IR. H. WAN A. HIRAWAN, MS'I

MODERATOR
• DRS. ADE JUANDA, MAG.
• KUSYAIRIN, SPD. MM.


ACARA DIMULAI PUKUL 09.40

PENGANTAR MODERATOR
• PERKENALAN PARA NARASUMBER CALEG.
i. KOMJEN POL. (PURN). NANA S. PERMANA
ii. DRG. TONNY APRILANI, MSC.
iii. ANI HANIFAH
iv. HERI GUNAWAN, MBA
• SISTEMATIKA DISKUSI
i. NARASUMBER MEMBERIKAN PAPARAN 7-10 MENIT
ii. PANELIS MEMBERIKAN TANGGAPAN 1 PANELIS 1 PERTANYAAN
iii. NARASUMBER MEMBERIKAN TANGGAPAN KEPADA PANELIS SEPERLUNYA
iv. TANGGAPAN DARI PESERTA SEMINAR
• PENGANTAR DISKUSI
• MAIN SACRE ACARA INI ADALAH PESAN DARI SESEPUH, 5 THN KEDPN SUKABUMI HARUS MEMILIKI GRAND DESAIGN YANG MUMPUNI DENGAN DUKUNGAN PERAN ANGGOTA DPR RI.
• SILATURAHMI ANTAR TOKOH DAN MASYARAKAT MENUJU KONTRAK SOSIAL.
• MENYAMPAIKAN SEKELUMIT ASPIRASI KPD CALEG.


PAPARAN NARASUMBER
HERI GUNAWAN (CALEG PARTAI GERINDRA) MULAI 10.00-10.09
• KALI PERTAMA BERKIPRAH DI POLITIK.
• KARENA BUKAN ORANG POLITIK TIDAK PAHAM POLITIK INGIN TAHU DALAMNYA KANCAH POLITIK. DAN DENGAN PARTAI POLITIK YANG BARU JUGA.
• TAPI BUKAN BERARTI TIDAK MEMILIKI VISI.
• KARENA ORANG BARU, MAKA AKAN BICARA HAL YANG BARU.
• ASLI SUKABUMI TAPI BANYAK BERKIPRAH DI LUAR SUKABUMI.
• ASALNYA TIDAK BERMINAT BERKIPRAH DI POLITIK TAPI ATAS DASAR REALITAS DI TEMPAT KELAHIRAN YANG BERBEDA JAUH DENGAN TEMPAT AKTIFITAS SELAMA INI.
• KEINGINAN MENJADI ANGGOTA LEGISLATIF, YANG MAMPU MENSINERGIKAN KEBIJAKAN PUSAT DENGAN PEMBANGUNAN DAERAH SUKABUMI YANG LEBIH BAIK.
• INTINYA MENUJU PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK.
• GERINDRA DENGAN VISI DAN PROGRAM BARU HANYA AKAN BISA DIREALISASIKAN DENGAN MEREBUT KEKUASAAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF.
• MEMBERDAYAKAN POTENSI DARI DAERAH PEMILIHAN MENJADI NYATA.
• MENGKRITISI KAPITALISME YANG MEMARGINALKAN POTENSI DIRI SENDIRI (DAERAH)

ANI HANIFAH (CALEG PBB) MULAI 10.10-10-16
• SATU-SATU PADA SESSI INI YANG CALEG PEREMPUAN, JATAH PEREMPUAN 30%.
• SEBAGAI BAGIAN WARGA NEGARA INGIN BERKONTRIBUSI WALAUPUN SEDIKIT/KECIL. KARENA WALAUPUN SEDIKIT TAPI BISA JADI ITULAH YANG MENGGERAKAN.
• VISI : MENGINGINKAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK. INGIN TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA YANG ISLAMI (PBB)
• SELAMA REFORMASI INI MASIH ADA TUMPANG TINDIH.
• VISI UNTUK SUKABUMI SETELAH TERJUN LANGSUNG. DI KABUPATEN SUKABUMI MASALAH PENDIDIKAN KESEHATAN KETENAGAKERJAAN MENJADI TITIK UTAMA PERJUANGAN JIKA TERPILIH.
• SUKABUMI LEBIH MAJU DALAM PENDIDIKAN DAN EKONOMI.
• SUKABUMI SEBAGAI KOTA TRANSIT
• MISI : PEREKONOMIAN SUKABUMI YANG MAJU DENGAN SISTEM EKONOMI SYARIAH.
• UNTUK BIDANG PENDIDIKAN : PENDIDIKAN SAMPAI KE LAPISAN BAWAH. JUGA DALAM BIDANG KESEHATAN.
• SEBAGAI CALEG PEREMPUAN : TERWUJUDNYA KUALITAS KEHIDUPAN PEREMPUAN DI SEGALA BIDANG. PEREMPUAN SEBAGAI TIANG YANG KOKOH.

KOMJEN (PURN) NANA S. PERMANA (CALEG PKPB) MULAI 10.18 - 10.28
• PADA DASARNYA VISI DAN MISI SAMA TAPI DENGAN RUMUSAN YANG BERBEDA.
• APAPUN VISI DAN MISI PARPOL, HARUS BERMUARA KEPADA KENAPA NEGARA INI TERBENTUK (TUJUAN NASIONAL).
• PARA PENDAHULU TELAH MERUMUSKAN TUJUAN NASIONAL DALAM PEMBUKAAN UUD 1945. PERTAMA MELINDUNGI SLEURUH TUMPAH DARAH INDONESIA, KEDUA, KESEJAHTERAAN UMUM. KEEMPAT, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA. KEEMPAT, IKUT DALAM PERDAMAIAN DUNIA.
• TUJUAN NASIONAL ADALAH HULU DAN HILIR GERAK DAN DINAMIKA NEGARA.
• TUJUAN NASIONAL INI DIKEJEWANTAHKAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL (DULU GBHN). RENCANA JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
• SALAH KAPRAH DALAM MEMANDANG PEMILU LEGISLATIF DENGAN PEMILU DAERAH (PILKADA). SERING DISAMAKAN TUNTUTANNYA PADAHAL BEDA DOMAIN.
• HARUS ADANYA PEMISAHAN DALAM MEMANDANG TUGAS PEMBANGUNAN. CALEG MENJADI TATA ATURAN BUKAN PELAKSANA. PENGEMBAN ASPIRASI RAKYAT.
• KONSEP KESEJAHTERAAN . RAHARJA DIMULAI DENGAN KERTA. ADANYA KERTA HARUS ADA MODAL DAN KETENTRAMAN. KETENTRAMAN INI SALAH SATUNYA ADALAH PERLU ADANYA TATANAN. DAN INI YANG DI
• MISINYA MEMBANGUN SUKABUMI YANG SEHAT, CERDAS DAN SEJAHTERA.
• MAKALAH TERLAMPIR DIAKHIR TULISAN INI.

DRG. TONNY APRILANI, MSC. (CALEG PARTAI GOLKAR) MULAI 10.31 - 10.42
• PAPARAN DALAM PRESENTASI (DIAKHIR TULISAN INI)

TANGGAPAN PANELIS (MULAI 10.46-10.55)
DR. H. ASEP DENI, MM. CQM, CBA.
• TANGGAPAN KPD HERI GUNAWAN TIDAK MELIHAT KEDALAM PAPARAN TENTANG VISI, MISI DAN PROGRAM. PADAHAL ADA MODAL PENDIDIKAN SEHARUSNYA BISA DIPAKE.
• TANGGAPAN KEPADA ANI HANIFAH, SAMA DGN HERI. KEPENTINGAN PEREMPUAN BUKANLAH DIKOTAK-KOTAK. TETAP HRS PEMAHAMAN HOLISTIK KENEGARAAN BUKAN GENDER. BELUM MEMAHAMI DENGAN JELAS KONDISI PERMASALAHAN PEREMPUAN SUKABUMI.
• TANGGAPAN KE NANA S. PERMANA. YANG MENARIK TENTANG WAWASAN KEBANGSAAN. LATARBELAKANG SGB POLISI DAN CARA PANDANG ITU DALAM MEMBANGUN SUKABUMI.
• TANGGAPAN KEPADA TONNY. BASE DATA LAPANGAN DALAM MEMAHAMI MASALAH UNTUK MEMBUAT SEBUAH POLICY. CUMAN TERLIHAT TERJADI DISPARITAS/GAP ANTARA KOTA DAN KABUPATEN SUKABUMI. SEHINGGA MUNCUL JURANG PENGANGGURAN YANG SEMAKIN MELEBAR. APA YANG BISA ANDA DORONG ?

DR. IR. H. WAN A. HIRAWAN, MSI.
• MASIH MELIHAT SEPERTI KAPAL YANG MASIH BERADA DIAWANG-AWANG. MARI KITA MENDARAT DI KABUPATEN SUKABUMI. BANYAK PENOMENA.
• MASY. KAB. SUKABUMI BARU MENJADI KEBANGGAAN MENJADI YANG TERBESAR SECARA GEOGRAFIS TAPI TIDAK TAHU
• TERDAPAT 5 POTENSI KAB. SUKABUMI YANG BELUM DIMAMPAATKAN. YAITU POTENSI PERTANIAN DAN PERKEBUNAN, PARIWISATA, INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH, PERTAMBANGAN 17 TITIK POTENSI.
• KAB. SUKABUMI MASIH MERUPAKAN DAERAH TERTINGGAL. IPM KAB. SUKABUMI MASIH JAUH 68%. ANGKA RATA2 PROPINSI 69%. TERUTAMA DALAM PARAMETER EKONOMI MASYARAKAT.
• DAERAH AKAN DIKATAKAN MANDIRI BILA MENCAPAI PAD 20% DARI APBD. KAB. SUKABUMI MASIH 6%
• PENDAPAT PERKAPITA RP. 3.500. STANDAR BPS RP. 6.500 PERKAPITA PERTAHUN.
• DENGAN KONDISI SEPERTI INI, APA YANG AKAN DIPERJUANGKAN UNTUK MENGANGKAT MENJADI DAPAT BERSANDING SETARA DENGAN KABUPATEN LAINNYA ?

TANGGAPAN NARASUMBER KEPADA PANELIS (MULAI 10.55-11.26)
HERI GUNAWAN (CALEG GERINDRA)
• HARUS MELIHAT DULU POTRET INDONESIA SAAT INI. INDONESIA AGRSRIS TAPI MENJADI NEGARA PENGIMPOR. NEGARA MARITIM TAPI MISKIN. KONDISI EKONOMI HITAM SEPERTI GIZI BURUK.
• DASAR PERJUANGAN ADALAH MEREALISASIKAN UUD 1945 PASAL 33 SEBAGAI BASIS PEREKONOMIAN INDONESIA.
• HARAPAN ADANYA ELIT POLITIK YANG KOHESIP (MENYATU) DENGAN RAKYAT.
• KUNCINYA SALAH SATUNYA ADALAH KEKAYAAN KITA KELOLA SENDIRI.

ANI HANIFAH
• TANTANGAN PEREMPUAN SUKABUMI TERUTAMA DALAM HAL KETENAGAKERJAAN. BAHKAN PENOMENA SAAT INI PEREMPUAN SEBGAI PENCARI NAFKAH.
• WISATA BELANJA. TAPI HARUS DITUNJANG OLEH PASILITAS INPRASTUKTUR YANG CUKUP.

DRG. TONNY APRILANI, MSC.
• BENAR KITA HRS BERANJAK DARI DATABASE. CUMAN SERING DATANYA BERUBAH-BERUBAH DARI PROP DAN KAB/KOTA.
• RENCANA KERJA PEMERINTAH ADA PRIORITAS DAN PEMDA HRS MERUJUK INI DALAM RAKORBANG.
• PEMERINTAH PUSAT DALAM OTDA MASIH PEGANG BUNTUT WALAU SECARA ANGGARAN SUDAH DILIMPAHKAN 70%.
• KAB. SUKABUMI 1,3 TRILIUN DARI PAD DIRENCANAKAN 80 MILYAR.
• SEJAK 1997 DI DPRD PROPINSI , MEMBANTU MEMINDAHKAN IBUKOTA KE PELABUANRATU DENGAN MODAL 2 MILYAR.
• 289 DESA DAERAH TERTINGGAL. DITAMBAH LAGI DISELATAN PAJAMPANGAN MASIH 30% BELUM MASUK LISTRIK.
• SELAMA MASA RESES SERING KOMUNIKASI INTENSIF DGN PEMDA KOTA, TAPI SELAMA 4 THN INI PEMDA KAB. TIDAK MAU KOMUNIKASI.
• DALAM HAL WISATA, DI SUKABUMI MASIH 0,8 HARI UNTUK KUNJUNGAN WISATAWAN ASING. TAPI UPAYA-UPAYA LEGISLTIF ANGGARAN YANG TIDAK DIRESPON OLEH PEMDA KABUPATEN.
• SOAL DISPARITAS LEBIH KEPADA KEMAUAN DAERAH.
• DENGAN PERBAIKAN INPRASTRUKTUR

KOMJEN (PURN) NANA S. PERMANA
• MASIH BANYAK MASYARAKAT YANG MENEMPATI TANAH-TANAH YANG BELUM JELAS KEPEMILIKANNYA TERUTAMA HAK TANAH HGU. INI YANG HARUS DIPERJUANGKAN DAN DIPASILITASI OLEH LEGISLATOR DALAM BENTUK PERATURAN PERUNDANGAN AGAR TERJADI KEPASTIAN HUKUM. DAN INI DALAM KACA MATA POLISI MRP AKAR PANGKAL KONPLIK.
• SAAT INI ADA ANCAMAN NASIONAL SALAH SATUNYA SOAL USULAN NEGARA KESATUAN NASIONAL YANG FEDERALISME.


DETAIL ACARA SESSI KEDUA
Hari/Tanggal Senin, 26 Januari 2009
Lokasi Gedung Juang 45 Kota Sukabumi
Acara Seminar Bedah Caleg DPR-RI 2009
Tema "Membedah Visi, Misi, dan Solusi Caleg DPR RI Guna Membangun Sukabumi Yang Lebih Baik"
Waktu 11.45 - 13.45 WIB

PENGISI ACARA
NARASUMBER
• AYUNI MIRLINA, SE. MM. (CALEG PAN)
• H. IING SOLIHIN NOORGIANA (CALEG PARTAI HANURA)
• IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, MSi. (CALEG PKS)
• DR. RENI MARLINAWATI (CALEG PPP)

PANELIS
• DR. H. ASEP DENI, MM. CQM. CBA.
• DR. IR. H. WAN A. HIRAWAN, MS'I

MODERATOR
• Drs. ADE JUANDA, Mag.
• KUSYAIRIN, SPd. MM.


PENGANTAR MODERATOR (mulai 11.45-12.00)
• PERKENALAN NARASUMBER
i. DR. RENI MARLINAWATI
ii. IR. YUDI WIDIANA ADIA, Msi.
iii. AYUNI MIRLINA
H. IING SOLIHIN NOORGIANA


PAPARAN NARASUMBER
AYUNI MIRLINA, SE. MM. (CALEG PAN) mulai 12.02-12.10
• PERLUNYA PERAN PEREMPUAN BUKAN HANYA SEKEDAR DIBUKUKAN DALAM UNDANG-UNDANG TETAPI HARUS TEREALISASI.
• SEBAGAI ASLI SUKABUMI MENDAPAT PANGGILAN UNTUK MEMBERIKAN KONTRIBUSI BAGI MEMAJUKAN SUKABUMI.
• PENGUATAN PERAN SERTA MASY UNTUK PEMBANGUNAN TINGKAT IPM KOTA/KAB. SUKABUMI
• PERLU EVALUASI TERHADAP CALEG2 INCUMBENT TENTANG PERAN DAN KEBERHASILAN MEREKA SELAMA INI.
• ADA 4 HAL YANG PERLU DIREALISASIKAN DENGAN DIDUKUNG OLEH KERJASAMA YANG ERAT BERBAGAI KOMPONEN : MENGGALANG INISIASI DUKUNGAN PUBLIK DALAM PENDIDIKAN DAN INPRASTURKTURNYA, MENDORONG PEREKONOMIAN DAERAH, MENDUKUNG ALOKASI DANA PROPINSI UNTUK PENINGKATAN IPM, PEMERINTAH PUSATMEMBERIKAN APRESIASI YANG BESAR KEPADA DINAMIKA MASYARAKAT SUKABUMI

H. IING SOLIHIN NOORGIANA (CALEG PARTAI HANURA) mulai 12.10-10.25
• PENGHARGAAN ATAS INISIATIF CBI MENGADAKAN ACARA INI
• APAPUN PARTAINYA HARUS PUNYA KESEPAHAMAN SEMUANYA DEMI MEMBANGUN SUKABUMI
• TRISAKTI SEBAGAI LANDASAN MEMBUAT VISI : BERDAULAT DALAM POLITIK, BERDIKARI DALAM EKONOMI, DAN BERKPRIBADIAN DALAM BUDAYA
• VISI : TERWUJUDNYA SINERGITAS DAN HARMONI BERBAGAI KEKUATAN UTK OPTIMALIASIS SDM, SDA SERTA NILAI IMTAK DAN IPTEK GUNA MENJADIKAN SUKABUMI YANG LEBIH BAIK.
• LANGKAH PENCAPAIAN VISI (MISI) : PENYELENGGARA HARUS YANG JUJUR, CERDAS, TEGAS, DAN PRO RAKYAT.
• MISI (MENGUTIP PENDIRI PUI KH. AHMAD SANUSI SUKABUMI); "IKHLASUL tSAMANIAH (8 SEKTOR PERBAIKAN) ; PERIBADATAN, AQIDAH, PENDIDIKAN, KELUARGA, KENEGARAAN DAN KEMASYARAKATAN, ADAT ISTIADAT, EKONOMI DAN KEBANGSAAN (UMMAT).
• SOLUSI YANG AKAN DIAMBIL HARUS BERDASARKAN KONDISI SEPERTI MASIH TERPUSATNYA EKONOMI DALAM SATU KAWASAN SAJA.
SOLUSINYA : PEMBANGUNAN YANG MERATA,
• WALAUPUN SECARA BIOLOGIS BUKAN ORANG SUKABUMI, TETAPI SECARA IDIOLOGIS LAHIR DARI SUKABUMI (PENGURUS PUI)

IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, MSi. (CALEG PKS) mulai 11.40 - 11.50
• PEMBANGUNAN SELAMA INI BELUM BERJALAN SESUAI HARAPAN.
• ADA 3 HAL KOMPONEN AGAR PEMBANGUNAN DAPAT BERJALAN (PEMERINTAH, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF)
• POTENSI SUKABUMI SAAT INI SANGAT BESAR. HARUS DIBANGUN OLEH 3 TOOLS BERIKUT : PEMBANGUNAN INPRASTRUKTUR PERLU SEGERA DITUNTASKAN, SEPERTI TOL DAN ANGKUTAN ALTERNATIF. PERLUNYA MEDIA UNTUK KIPRAH ORANG SMI LEBIH LANJUT SEPERTI SAAT INU GUBERNUR DARI SMI. HARUS TERUS MENERUS DIGALAKKAN ANTI KORUPSI.
• UNTUK PEMBANGUNAN SUKABUMI PERLU : (1) OPTIMALISASI PERAN DPR, (2) SINERGI MASYARAKAT, DUNIA USAHA DAN PEMERINTAH, SERTA (3) PENGUATAN CIVIL SOCIETY.

DR. RENI MARLINAWATI (CALEG PPP) mulai 11.51-12.02
• TERURAI LENGKAP DALAM DOKUMEN PRESENTASI (DIAKHIR TULISAN INI)


TANGGAPAN PANELIS mulai 12.25-12.35
DR. H. ASEP DENI, MM. CQM, CBA.
• TANGGAPAN KE RENI. BELUM TERLIHAT PROGRAM YANG SANGAT SUKABUMI. DALAM PENINGKATAN IPM HARUS ADA PRIORITAS YANG MENJADI TARGET. YANG PADA AKHIRNYA POLICY YANG AKAN DIBANGUN.
• TANGGAPAN KEPADA YUDI. MENARIK DISEBUTKAN TENTANG FUNGSI LEGISLATIF. NAMUN YANG PENTING KEBIJAKAN YANG DIBUAT OLEH DPR RI YANG CENDERUNG DAPAT DIPERJUANGKAN UNTUK KHUSUS SUKABUMI.
• TANGGAPAN KEPADA AYUNI. SANGAT TIDAK SUKABUMI DALAM IDENTIFIKASI MASALAH. MISALNYA DALAM HAL IDENTIFIKASI PENINGKATAN IPM KOTA DAN KAB. SMI. APALAGI HARUS DITINGKATKAN SECARA SELARAS. TAPI HARUS MENGECILKAN DISPARITAS PENCAPAIAN IPM. APA PROGRAM ANDA ?
• TANGGAPAN KEPADA IING. SOAL MEREKONTRUKSI GRAND STRATEGI PEMERINTAHAN. APAKAH ANDA SUDAH BACA ? SEHINGGA APA YANG HARUS DIREKONTRUKSI DAN DIREVITALITASI ? ADA USULAN MENJADI IPM PLUS VERSI IING.

DR. IR. H. WAN A. HIRAWAN, Msi.
• TANGGAPAN KE YUDI. VISI AGAK SULIT DIREALISASIKAN OLEH PEMDA SKRANG. KONTRIBUSI APA YANG BISA DIBERIKAN JIKA MENJADI DPR RI ?
• TANGGAPAN KE RENI. SOAL IPM AGAK SUSAH SEKALI. SEJAHTERA BILA MENCAPAI ANGKA 80. JD UNTUK KABUPATEN MASIH JAUH. AKSELERASI HANYA BISA MENCAPAI 0,5 SAJA. YANG BERAT ADALAH RATAAN SEKOLAH YANG BELUM MENCAPAI WAJAR DIKNAS 9 THN. BAGIMANA ANGGARAN 20% DAPAT DIALOKASIKAN UTK SUKABUMI ?
• TEROBOSAN APA YANG DAPAT MEMPERCEPAT DAYA BELI MASYARAKAT ?
• TANGGAPAN KE AYUNI. IPM DALAM ASPEK PEREMPUAN. BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN TERUTAMA DI PEDESAAN ?
• TANGGAPAN KE IING. MENGGARISBAWAHI TERJADINYA KRISIS KEPEMIMPINAN.

TANGGAPAN NARASUMBER KEPADA PANELIS mulai 12.35-13.02
AYUNI MIRLINA, SE. MM. (CALEG PAN)
• KEPRIHATINAN PEREMPUAN YANG BERADA DI DESA TERTINGGAL YANG MASIH TERMARGINALKAN, PERMASALAHAN TRAFFICKING, DLL.
• KENDALA YANG ADA ADALAH PERMODALAN UNTUK USAHA MANDIRI PEREMPUAN. KREDIT USAHA RAKYAT TANPA KOLATERAL. ANGGARAN PNPM MANDIRI PUN MEREKA TIDAK MENGETAHUI.

H. IING SOLIHIN NOORGIANA (CALEG PARTAI HANURA)
• SECARA JUJUR, BLM MEMBACA SECARA KONPREHENSIF MENGENAI GRAND DESAIGN SUKABUMI. TAPI TETAP SAJA KITA HRS SELALU MEMPERBAIKI GRAND DESAIN AGAR MENJADI LEBIH BAIK.
• KESULITAN DALAM REVITALISASI KEPEMIMPINAN. SALAH SATUNYA DENGAN MENGGALAKAN KEJUJURAN.

IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, MSi. (CALEG PKS)
• PERLU SEGERA DIWUJUDKAN PELABUAN SAMUDERA UNTUK PERCEPATAN EKONOMI WILAYAH SUKABUMI SELATAN.
• PENATAAN SISTEM TRANSPORTASI DARAT DAN REVITALISASI ANGKUTAN KERETA SALAHSATUNYA UNTUK ANGKUTAN BARANG. MEMPERLANCAR MOBILITAS MASYARAKAT
• PENGAWASAN PENGGUNAHAN LAHAN TERUTAMA LAHAN TIDUR.
• DESAIN JAWA BARAT KE DEPAN, SUKABUMI AKAN MENJADI BAGIAN DARI AKTIFITAS NASIONAL. INI HARUS DIDUKUNG DARI PUSAT JGN HANYA KEINGINAN PROPINSI.
• MASUKNYA BUMN/BUMD BERADA DI SUKABUMI. JGN TERKONSENTRASI DI BANDUNG SAJA.
• KIPRAH DI DPR RI TERGANTUNG PENEMPATAN DI KOMISI DPR.

DR. RENI MARLINAWATI (CALEG PPP)
• DALAM PERAN SEBAGAI LEGISLATOR MENCAKUP TRANSFER OF VALUE, TRANSFER OF KNOWLADGE, DEVELOPING SKILLS
• 3 HAL YANG AKAN DILAKUKAN : MENGAWAL KEBIJAKAN AGAR KONSISTEN, MENGAWAL ALOKASI ANGGARAN YANG PROPORSIONAL, DAN PARTISIPASI AKTIF SELURUH PIHAK YANG TERLIBAT.
• PERLUNYA KOMPETENSI ANGGOTA LEGISLATIF.
• PRIORITAS : MENGAWAL KEBIJAKAN PENDIDIKAN. TERUTAMA UNTUK MENCAPAI WAJAR DIKDAS.

TANGGAPAN PESERTA SEMINAR mulai 13.04-13.13
DR. TEDDY NURHADI
• JANJI APAKAH YANG AKAN DIBERIKAN ? SEJAUHMANA ASPIRASI, BUDAYA LOKAL YANG DIKEMAS DALAM KONSTITUSI LOKAL ? APAKAH SIAP MENGEREM KEINGINAN UNTUK AMANDEMEN 1945 ?
• KEINGINAN UNTUK MEREALISASIKAN KONSTITUSI MADINAH ?

PETANI PELABUAN RATU
• SAMPAI SAAT INI BELUM ADA BANK YANG MEMBIAYAI PETANI MUSIMAN ?
• LAHAN USAHA TANI SANGAT SEMPIT. HASILNYA TIDAK MENCUKUPI. TERJADI PENGANGGURAN TERBUKA DAN ADANAY URBANISASI PEKERJA.
• MANAGEMEN USAHA TANI RENDAH. SELAMA INI TIDAK DIPERBAIKI.
• PEDESAAN TIDAK PERNAH DIBANGUN. INDIKATORNYA TKI
• TANAH YANG BLM ADA KEPASTIAN PENGGRAPAN
• PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT MASIH RENDAH.
• PENDIDKAN INGGRIS DI SD SUDAH ADA TAPI BAHASA ARAB TIDAK ADA.

KNPI JAWA BARAT
• VISI YANG DISAMPAIKAN MASIH MIMPI KARENA TIDAK MEMAHAMI KULTUR.
• KOMITMEN DASAR UNTUK MEMBANGUN SUKABUMI.
• PROGRAM KONKRIT ?

ROBBY PAN
• JGN MEMILIH CALEG YANG KEHABISAN IDE.

NO NAME
• REALISASIKAN VISI DAN MISI DENGAN SIDDIQ, FATHONAH, AMANAH DAN TABLHIG.

TANGGAPAN NARASUMBER KEPADA PESERTA mulai 13.13-13.40
AYUNI MIRLINA, SE. MM. (CALEG PAN)
• MEMPERJUANGKAN KEBERADAAN BANK-BANK UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN
• PEMBENAHAN INPRASTRUKTUR JALAN MENUJU PELABUAN LAUTAN DAN WISATA

H. IING SOLIHIN NOORGIANA (CALEG PARTAI HANURA)
• KOMITMEN UNTUK PENGABDIAN. PARTAI HANYA KENDARAAN MENUJU PENGABDIAN TERSEBUT.

IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, MSi. (CALEG PKS)
• ADANYA KEMUNDURAN PERBANKAN. YANG SEKTORAL MEMBIAYAI PROFESI-PROFESI TERTENTU. SEPERTI BANK BUMI DAYA UNTUK DUNIA USAHA KECIL MENENGAH. SAAT INI BERBENTUK BANK JANGKAR.

DR. RENI MARLINAWATI (CALEG PPP)
• SELURUH KOMPONEN HARUS MELAWAN TERHADAP DOMINASI ASING DENGAN PENGUASAAN KONSTITUSI.




MAKALAH NARASUMBER

MEMBEDAH VISI, MISI, DAN SOLUSI CALEG DPR RI DEMI MEMBANGUN SUKABUMI YANG LEBIH BAIK
Oleh Komjen Pol. (Purn). Drs. H. Nana S. Permana
(Calon Anggota DPR RI dari PKPB DAPIL IV SUKABUMI)

A. PENGANTAR
Kiranya amat bijak, sebelum memasuki materi pokok bahasan Seminar Bedah Caleg 2009 ini. Perkenankanlah saya terlebih dahulu menyampaikan respektasi dan apresiasi yang sangat, betapa penting dan bermaknanya acara ini. Selain ditujukan untuk mencari grand idea, visi, misi dan solusi, juga sebagai wahana silaturahim antar warga Sukabumi dengan kami (para Caleg) yang sudah pasti teramat bayak hikmah dan manfaatnya.
Begitu pun saya akan jelaskan dahulu perihal 3 (tiga) terminologi yakni visi, misi dan solusi:
1. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
2. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
3. Solusi adalah “way out of problems”, mencari jalan keluar dari berbagai masalah yang dihadapi untuk menjadi lebih baik. (UU RI, No.25 Tahun 2004 tentang SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, hal.4).

B. VISI (CALEG) PKPB (PARTAI KARYA PEDULI BANGSA)
Tak bisa dihindari dan merupakan aksiomatik, saya harus menjelaskan tentang visi PKPB adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang maju, adil, sejahtera, demokratis, yang menjunjung tinggi hukum dan HAM dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dengan pemerintahan yang stabil, bersih dan berwibawa.
Sedangkan misi PKPB antara lain: ………….,dalam hal ini, saya memilih dan memilah visi yang relevan dengan konteks Sukabumi:
Poin (d) Menegakkan supremasi hukum dan HAM yang menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran, keadilan, sehingga terwujudnya kehidupan masyarakat (baca, Sukabumi) yang aman, damai, tertib, adil dan sejahtera serta menghormati norma-norma yang hidup dalam masyarakat.
(e) Mengembangkan sistem ekonomi yang lebih memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi ………
(g) Mewujudkan aparatur negara (birokrasi) sebagai pelayan masyarakat yang bersih, berwibawa, professional, produktif, transparan, dan bebas KKN sehingga mampu memberikan perlindungan dan layanan publik yang baik dan monoloyal kepada negara.
(h) Mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas, murah, dan mudah yang menghasilkan kualitas manusia Indonesia yang cerdas, sehat, terampil, berdisiplin, bertanggungjawab, dan berwawasan kebangsaan serta bermoral dan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
(j) Mewujudkan pembangunan insfrastruktur dan fasilitas umum serta fasilitas sosial yang mendukung penciptaan lapangan kerja, menarik investor, dan terselenggarakannya layanan sosial dan pemeliharaan kesehatan masyarakat serta ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat (baca, Sukabumi)
(k) Meningkatkan dan memantapkan komitmen PKPB untuk menyerap, merumuskan, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat (baca, Sukabumi) secara konstitusional.

Menurut hemat saya, diantara sekian banyak misi PKPB yang relevan dengan konteks solusi dari problematika dan prioritas pembangunan Sukabumi adalah misi PKPB yang telah disebutkan di atas.

C. SOLUSI DAN PROBLEM PEMBANGUNAN SUKABUMI
Guna menjelaskan solusi, maka kita tak bisa menghindari bahkan harus menjelaskan terlebih dahulu perihal problem atau masalah-masalah yang dihadapi. Demikian pula, kita harus memotret kondisi obyektif dan persoalan yang dihadapi oleh Sukabumi, meskipun dalam kesempatan yang sesingkat seperti ini, kita tidak akan bisa mengulasnya secara detail dan menyeluruh melainkan secara global dan prioritas sesuai konteks pada seminar ini.
Secara global. Kiranya dapat dijelaskan bahwa Sukabumi atau DAPIL 4 (Kota dan Kabupaten Sukabumi), kondisi pembangunan bisa dikategorikan pada dua: yakni Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Dimana Kota Sukabumi menempati posisi atau rangking 5 (lima) besar IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di provinsi Jawa Barat. Sedangkan Kabupaten Sukabumi menempati posisi 5 (lima) terkecil peringkat IPM di Jawa Barat. Kelihatan kontras, memang?!.
Diantara indikator IPM yakni aspek pendidikan (education), aspek kesehatan (healty) dan aspek daya beli (purchasing power parity). Data yang saya peroleh bahwa IPM kota Sukabumi dari tahun ke tahun cukup meningkat, yakni tahun 2003 mencapai 73,40, untuk tahun 2004 mencapai 73,96, untuk tahun 2005 mencapai 74,58, tahun 2006 mencapai 75,09, tahun 2007 ………
Dari data pencapaian IPM Kota Sukabumi, maka dapat disimpulkan bahwa Kota Sukabumi telah mencapai peringkat diatas rata-rata di provinsi Jawa Barat.
Adapun problem krusial pembangunan Sukabumi adalah sempitnya lahan, hanya sekitar 48,2 KM2. Selain itu, persoalan lain adalah :
1) Penyebaran penduduk yang masih memiliki tingkat perbedaan dan belum merata.
2) Pusat kegiatan ekonomi masyarakat masih belum merata. Tegasnya, disatu sisi terdapat pusat pembelanjaan yang amat banyak dan ramai. Disisi lain terdapat beberapa tempat terutama periperal belum terdapat pasar tradisional yang belum memadai.

Sementara itu, problem pembangunan Kabupaten Sukabumi lebih kompleks lagi. Sebab utamanya adalah merupakan kebalikan dari Kota Sukabumi, dimana wilayah Kabupaten Sukabumi teramat luas dan jumlah kecamatannya pun 47 Kecamatan. Sementara itu problem lain kabupaten Sukabumi :
1. Sumber penerimaan daerah 90% lebih masih bergantung kepada Pemerintah Pusat. Fakta ini bisa kita lihat pada baskah pidato pengantar nota keuangan perihal RAPB Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2009.
2. Keseluruhan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Sukabumi berjumlah kurang dari 10% (ibid, poin I).
3. Belum sempurnanya pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum serta fasilitas sosial yang mendukung lapangan pekerjaan, menarik investor dan optimalisasi layanan publik.
4. Rentang pembinaan pelayanan publik yang terlalu jauh dan memakan waktu dan biaya. Akibat dari terlalu luasnya jarak, jika dibandingkan dengan jumlah aparatur negara (birokrasi) yang ada.

D. TAWARAN SOLUSI
Solusi yang diikhtiarkan oleh saya, tentunya terlebih dahulu hendaknya dipilah/dikategorisasi menjadi 2 (dua) : pertama, solusi yang diabdikan untuk pembangunan Kota Sukabumi yang lebih baik. Kedua, solusi yang diabdikan untuk pembangunan Kabupaten Sukabumi yang lebih baik.

Pertama, solusi untuk pembangunan Kota Sukabumi yang lebih baik adalah :
a. Sesuai dengan payung hukum UU RI No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana pada BAB II pasal 6 (1) Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah. Dalam pandangan saya adalah langkah yang arif dan bijak kedua pihak Pemerintah Daerah Kota dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi merealisasikan pasal ini.
b. Guna mewujudkan pemerataan pusat ekonomi/perdagangan dibeberapa wilayah Kota Sukabumi sesuai dengan sistem perkotaan Jawa Barat dimana Kota Sukabumi ditetapkan sebagai kota hirarki IIIA yang memiliki fungsi dan peran sebagai (1) pusat produksi, koleksi dan distribusi dengan skala pelayanan inter-regional, (2) memiliki intensitas kegiatan ekonomi yang tinggi, maka hendaknya Pemerintah Kota Sukabumi berparadigma untuk pemberdayaan ekonomi rakyat, pengembangan UKM yang berbasis IPTEK dan revitalisasi koperasi, dll.
c. Sebagai kawasan yang religius, “Kota Santri”, maka saya sarankan bahwa visi kota Sukabumi bukan saya cerdas, melainkan selain cerdas IQ, juga cerdas secara SQ (cerdas secara agama), bukan pula sekedar sehat yang bersifat fisik, akan tetapi afiyat (yakni sehat secara batin). Demikian pula kota tidak hanya sejahtera secara materil, akan tetapi sejahtera yang farifurna yakni hasanah.

Kedua, solusi yang diabdikan untuk pembangunan Kabupaten Sukabumi yang lebih baik. Antara lain :
1. Karena Prima Kausa problem pembangunan Kabupaten Sukabumi terlalu luasnya wilayah, maka solusinya adalah akselerasi program pemekaran entah menjadi 3 atau menjadi 2? Atau sebagian wilayah digabungkan dengan wilayah lain, asal dijamin oleh undang-undang yang berlaku.
2. Manakala solusi pertama telah usai, maka akan terjadi mutualisme simbiosis, dimana persoalan antara lain : rentang jarak yang terlalu jauh, keterbatasan aparatur negara (PNS-Birokrasi), PAD yang kurang dari 10%, ketergantungan sumber penerimaan daerah 90% lebih dari pusat. Belum memadainya pembangunan infra-struktur, fasilitas umum, fasilitas sosial, belum optimalnya pemanfaatan SDA yang melimpah baik darat, laut dan hutan dan sebagainya. Maka hemat penulis, bahwa telah berada pada “on the right track”, cepat atau lambat semua persoalan pembangunan Kabupaten Sukabumi akan ada solusinya. Alhasil, Kabupaten Sukabumi yang lebih baik mulai merekah dan akan terwujud.

Demikian makalah sederhana ini saya persembahkan. Maaf atas kekeliruan, terima kasih atas perhatian dan salam karya peduli bangsa. Wassalam.


Sukabumi, 25 Januari 2009


Komjen Pol. (Purn.) Drs. H. Nana S. Permana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar