Radar Sukabumi--Oknum yang selama ini tuding kerap mengklaim sebagai anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dan ke mana-mana sering membawa senjata khusus anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin), DNS, membantah tudingan tersebut.
DNS yang juga diketahui merupakan wartawan Majalah Hukum dan HAM, mengelak menggunakan pin anggota DPRD dan membawa senjata laras pendek. "Saya tidak pernah mengaku sebagai anggota DPRD, pin yang saya gunakan adalah pin lambang garuda dan saya pikir siapapun boleh memakainya," kilah DNS kepada Radar, kemarin.
Begitupun mengenai tudingan senjata khusus bagi anggota Perbakin yang sering ia bawa. Lagi-lagi DNS membantah kalau senjata Perbakin jenis Shotgun yang ia miliki, tidak pernah disimpan di pinggang ketika ia pergi kemana pun terkecuali untuk kegiatan Perbakin. "Saya saat di kantor Polres Sukabumi, itu karena inisiatif saya untuk melaporkan kepemilikan senjata anggota Perbakin yang saya miliki. Saya ini anggota salah satu club menembak di Jakarta yang keanggotaannya dibawah Perbakin, kalau tidak percaya silahkan cek sendiri," kata DNS.
DNS menegaskan, sebelum berita yang menyorotnya muncul ke publik. Sebenarnya ia sudah mengklarifikasi langsung ke Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi. "Saya sudah jelaskan ke Pak Badri, jika saya tidak pernah mengaku-ngaku anggota DPRD, seperti apa yang ditudingkan kepada saya," ujarnya.
Secara terpisah, Badri Suhendi seolah tidak ambil pusing dengan informasi kalau DNS kebakaran jenggot dengan komentarnya di media. "Ya kalau tidak merasa mengklaim apalagi berbuat atas nama anggota DPRD seperti yang disangkakan selama ini kepada yang bersangkutan, kenapa harus repot. Klarifikasi saja atau buktikan dengan perbuatan," terangnya.
Badri menjelaskan, komentarnya di media mengenai DNS, itu lantaran para wartawan termasuk wartawan Radar Sukabumi mengkonfirmasi mengenai sepak terjang DNS yang dianggap bisa mencoreng nama lembaga DPRD. "Saya sendiri sering menerima laporan, lalu apakah saya harus tinggal diam meski ia (DNS) bisa disebut dekat dengan partai kami (Partai Demokrat). Dan perlu diketahui memang dia sudah pernah saya panggil untuk diperingatkan tapi tetap saja dia terkesan acuh tak acuh hingga kesabaran saya habis," beber Badri.
Menurut Badri, besok, ia berencana akan kembali memanggil DNS, agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan bijaksana. "Saya sebagai pimpinan DPRD, tengah berupaya membersihkan kesan tak sedap kalau lembaga DPRD terhindar dari kepentingan-kepentingan sesaat baik itu dari anggota DPRD resmi maupun orang-orang yang tidak mempunyai kapasitas di DPRD," pungkasnya.(wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar