Sukabumi -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku sudah menerima berkas ketiga nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi yakni Adjo Sardjono (Kepala BKD), Zaenal Muttaqien (Kadisdik) dan Dodi Soemantri (Kepala Bappeda).
Menurut dia, setelah dilakukan fit and proper test di tingkat Jawa Barat. Ketiga nama pejabat senior tersebut telah memenuhi berbagai syarat yang telah ditentukan dan berkasnya sudah diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Seseuai rangking, ketiganya sudah kami ajukan ke Kemendagri," ujar Heryawan kepada Radar Sukabumi, usai acara Gubernur Saba Lembur di Pesantren Dzikir Al-Fath Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, kemarin (4/5).
Disinggung mengenai ketiga calon sekda yang paling layak untuk menggantikan Deden Achdiyat tersebut. Heryawan mengatakan jika dari hasil fit and proper test, ketiganya mempunyai peluang. Hanya di sini Heryawan berharap, figur sekda yang ditunjuk nanti, itu tidak mempunyai potensi yang menyangkut persoalan hukum, mempunyai kredibilitas di mata PNS dan yang terpenting mampu bersinergi mengelola pemerintahan dengan pimpinan daerah.
"Setelah selesai di Kemendagri. Rencananya minggu-minggu ini pengembalian berkas ketiga calon sekda akan dikembalikan. Soal siapa yang akan ditunjuk, itu diserahkan sepenuhnya ke bupati. Saya sendiri berharap sekda yang ditunjuk nanti bisa berpikir prograresif, maju dan sinergis dengan pimpinan daerah," harapnya.
Secara terpisah, Pengamat Pemerintahan Sukabumi, Teddy Nurhadie mengatakan, peluang Adjo, Zaenal dan Dodi memang cukup layak jadi sekda. Ketiga nama itu, kata Teddy memiliki prestasi masing-masing. Adapun mengenai siapa yang ditunjuk, menurut Teddy itu kembali kepada selera pimpinan daerah.
Kendati dukungan dari berbagai elemen masyarakat termasuk dari kalangan legeslatif/fraksi di DPRD yang mengarah kepada salah satu calon sekda. Namun lanjut Teddy, itu tidak akan berpengaruh besar, terkecuali pimpinan daerah yang ada sudah mempunyai komitmen politik dengan mereka.
"Ketiganya pejabat terbaik yang memiliki kompetensi masing-masing. Pak Adjo dikenal memiliki sikap netral dan tipe pekerja keras. Pak Dodi sebagai orang Bappeda yang tentu sedikit banyak menguasai rencana pembangunan, sedangkan Pak Zaenal disamping memiliki kompetensi, juga merupakan pejabat yang memiliki kedekatan dengan Bupati Sukmawijaya,"terangnya.
Hanya dibalik tiga nama itu. Nama Adjo Sarjono disebut-sebut merupakan calon kuat sekda. Adjo disebut-sebut mendapat restu dan dukungan kuat dari pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi dan mayoritas fraksi di DPRD. Terkecuali fraksi PKS, seluruh fraksi menyetujui Adjo menjadi sekda menggantikan Deden Achadiyat.
Bahkan, bocoran di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, beberapa waktu lalu. Ketua DPRD beserta sejumlah pimpinan fraksi DPRD bertemu dengan Bupati Sukabumi, Sukmawijaya. Diduga kuat, pertemuan tersebut berkaitan dengan sikap mereka atas rencana pengangkatan sekda.
Hanya saat dikonfirmasi, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi membantah bahwa DPRD melakukan dukung-mendukung dalam pencalonan sekda. Badri mencoba meluruskan.
"Selaku pimpinan DPRD hanya sebatas memberi masukan kepada bupati mengenai figur yang paling tepat menempati jabatan sekda," kata Badri kepada Radar Sukabumi.
Disinggung mengenai keterlibatan fraksi, Badri beralasan bahwa kepemimpinan di DPRD bersifat kolektif kolegial. Badri menegaskan, DPRD memberi masukan kepada bupati agar memilih top leader di PNS Kabupaten Sukabumi itu yang loyal, berdedikasi dan mampu menjadi komunikator yang baik antara eksekutif-legislatif, dan segenap lapisan termasuk unsur non government organization (NGO/LSM) dan pers.
Yang pasti bupati juga harus mendengar aspirasi dari publik, siapa yang paling pantas menduduki jabatan tersebut, tambahnya.(wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar