Halaman

Ijazah Aleg Demokrat Kota Sukabumi Diduga Palsu

Sukabumi --- Dugaan pemalsuan ijazah menerpa anggota DPRD Kota Sukabumi berinisial HH. Wakil rakyat dari Partai Demokrat ini dituding menggunakan ijazah milik Asep Supriyadi untuk memuluskan niatnya pada pemilu legislatif 2009 lalu. "Ijazah saya bisa berada di tangan HH, karena dia sempat menawari saya untuk jadi pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkot Sukabumi,'' kata Asep Supriyadi, kepada Radar Sukabumi di kediamannya kemarin.
Menurut dia, kala itu, dia memberikan ijazah dan foto copiannya. Dirinya sama sekali tak curiga karena sosok HH pintar dan pandai ilmu keagamaannya. Namun dirinya kaget saat tiga orang yang mengaku dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) datang ke rumahnya, Rabu (11/5). Ketiga orang ini membawa ijazah dirinya yang sudah berubah menjadi nama HH. Di ijazah tersebut nomor ijazah masih sama begitu juga sekolah yang mengeluarkan yakni MAN Pacet Cianjur. Hanya saja foto dan namanya sudah diganti dengan HH. ''Saya tak bersekongkol dengan HH, justru merasa ditipu olehnya,'' kata Asep.

Dirinya mengaku kenal dengan HH, karena sering memberikan ilmu keagamaan dan pengajian di daerahnya. ''Saya tak mengetahui apa memang Ijazah saya dipalsukan atau tidaknya. Itu tergantung dari hasil penyelidikan polisi,'' tegas seraya mengatakan siap menjadi saksi bila polisi memanggilnya.
Sementara itu, hingga kemarin dugaan pemalsuan ijazah ini masih dalam penyelidikan jajaran Polres Sukabumi Kota. Menurut Kepala Satreskrim AKP Engkus Kuswaha, masih meminta keterangan dari pihak MA Darul Muta'allimin di Cikaret, Sukabumi. "Kami masih mengumpulkan bukti dan data-data pendukung," kata AKP Engkus, kemarin.
Selain itu, polisi sudah mengumpulkan dua barang bukti yakni ijazah Madrasah Aliyah Syamsul Ulum dan MA Darul Muta'allimin. "Kami baru berkomunikasi dengan Kepala MA Darul Muta'allimin,'' tegasnya.
Rencana kedepan, pihaknya hendak memanggil semua yang terkait penggunaan ijazah palsu ini termasuk Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kota Sukabumi.
Sedangkan pengakuan Kepala MA Darul Muta'alimin, D Saeffullah menegaskan HH tak pernah bersekolah di MA Darul Muta'alimin. Pihak sekolah juga tak mengenal nama tersebut dan tak tercantum dalam daftar siswa. "Memang pada waktu itu ada orang yang mau minta legalisir ke sini, tapi saya merasa tidak pernah mengenal HH. Makanya, saya langsung buka dokumen dan tak ditemukan," jelas Saeffullah, kemarin.
Ijazah bernomor E.IV/i/MA/4334/92 adalah atas nama Asep Supriadi. Begitu juga bukti nilai yang sama dengan yang dimiliki oleh Asep. Tapi, perbedaanya dari tanda tangan dirinya termasuk no induk dan legalisirannya.
Lalu apa tanggapan HH? Hingga berita ini diturunkan, HH masih sulit dihubungi. Sedangkan
Ketua Fraksi Demokrat, Hendri Slamet mengaku sudah mengetahui dugaan pemalsuan ijazah oleh anggotanya yakni HH. Meski begitu kabar ini belum tentu benar dan pihaknya harus melakukan kros cek kepada yang bersangkutan. "Inikan masih dugaan, tapi, kalaupun ini terbukti jelas HH mendapat sanksi dari intern partai dan fraksi. Itupun dengan tahapan-tahapan," ujar Hendri Slamet saat di konfirmasi via telepon selulernya. (rp4/pkl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar