SUKABUMI – Menjelang Pemilukada Kota Sukabumi 2013, mesin politik Partai Gerindra sudah mulai dipanaskan. Salah satunya mengeluarkan sikap dengan mengusung Karmas Supermas sebagai kandidat bakal calon. Namun, Karmas belum memastikan maju sebagai calon walikota atau wakil walikota.
Kepastian dukungan Partai Gerindra terhadap pensiunan PNS ini masuk dalam bursa kandidat calon walikota/wakil walikota tertuang dalam hasil rapat pleno jajaran pengurus, mulai PAC hingga DPC. Hanya, sejauh ini mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi ini belum mempunyai pasangan. Pasalnya, partai peraih satu kursi di parlemen ini harus berkoalisi dengan partai lainnya.
“Kita sudah pleno internal partai pada 13 November kemarin. Hasilnya, pengurus sepakat Bapak H Karmas Supermas diusung untuk maju melalui Partai Gerindra,” kata Sekretaris I DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi, Erwin Hendarwin kepada Pos Kota, Selasa (15/11).
Dijelaskan Erwin, dukungan terhadap Karmas dikarenakan berbagai pertimbangan. Antara lain, Karmas merupakan mantan birokrat yang sudah malang melintang dan dianggap mampu untuk memimpin Kota Sukabumi.
Sementara, Karmas Supermas yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi ini mengaku dukungan terhadap dirinya merupakan hasil kesepekatan bersama. Hanya saja, Karmas belum bisa memastikan apakah akan maju sebagai kandidat F1 atau F2.
Menurut Karmas, tidak menutup diri bagi partai atau kandidat lain yang mau berkoalisi dengan Partai Gerindra. Pasalnya, Gerindra sendiri masih membutuhkan koalisi dengan partai lainnya dalam mengusung satu pasangan kandidat.
“Kita hanya baru punya satu. Minimal untuk mengusung satu pasangan butuh lima kursi. Makanya kami tidak akan menutup diri untuk partai atau kandidat lainnya yang akan menggunakan Gerindra,” ujar ayah beranak empat ini.
Malah, Karmas mengaku siap apabila dirinya ditempatkan sebagai F2 apabila ada kandidat yang lebih mumpuni menyejahterakan masyarakat. “Bagi saya pribadi, maju atau tidaknya tergantung dari keputusan partai dan dukungan masyarakat. Saya tidak keberatan apabila nanti tidak menjadi kandidat juga. Yang lebih penting jangan salah memilih pemimpin,” aku suami dari Ny Sri Asih ini.
Di lain sisi, seperti Partai Golkar, Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan sejumlah partai lainnya hingga saat ini masih belum menyatakan sikap. Mereka masih melakukan penggodokan terhadap beberapa figur yang akan diusungnya. (Pos Kota)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar