Halaman

Pejabat Kota Sukabumi Dikotak-kotakan

CIKOLE -- Adanya pengkotak-kotakan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi, mendapat tanggapan serius oleh Sekretaris Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sosial Politik (LP3SP) Sukabumi, Tatang Kamil.
“Penempatan pejabat di suatu OPD jangan hanya dilihat dari unsur kedekatan saja, melainkan harus dilihat dari pengalaman dan kemampauannya dalam memimpin suatu lembaga. Bahkan yang paling bagus, pejabat yang memimpin suatu OPD harus orang yang telah lama menjabat di OPD tersebut karena mereka mempunyai pengalaman yang lama,” katanya ditemui Radar Sukaumi disela-sela memimpin rapat internal di Sekretariat LP3SP Sukabumi.

Bahkan menurut Tatang Kamil, dengan adanya pengkotak-kotakan pejabat di lingkungan Pemkot Sukabumi secara tidak langsung telah menimbulkan kecemburuan sosial dikalangan pegawai.
“Saya rasa menempatkan pejabat dengan adanya unsur kedekatan sangat tidak realistis, karena akan berdampak terhadap kodusifitas kinerja pegawai di OPD tersebut,” ujarnya.
Dijelaskan Tatang, pengkotak-kotakan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi terjadi di beberapa Organisasi Perangkat daerah (OPD). Diantaranya, BKD, Diskoperindag, Disporabudpar dan kepala bagian di Setda Kota Sukabumi.
Saat ditanya lebih lanjut, apakah pengkotak-kotakan pejabat di beberapa OPD sebagai persiapan menjelang Pilkada 2013 mendatang? Tatang menjelaskan, bisa saja penempatan pejabat di OPD tertentu sebagai upaya ke arah sana. Apabila ini terjadi sangat disayangkan, karena pejabat yang ditempatkan di suatu OPD harus benar-benar dipilih secara professional, dengan memiliki pengalaman dan disiplin ilmu yang memang benar-benar dibutuhkan OPD tersebut.
Selain menyoroti masalah pengkotak-kotakan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi, Tatang Kamil juga menyoroti masih belum berjalan optimalnya kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Sukabumi.
Bahkan menurutnya, jika dilihat secara menyeluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemkot Sukabumi selama 2 tahun ketika diimplementasikan di lapangan masih jalan di tempat (stagnan). Diantaranya, belum bisanya Pemkot Sukabumi menangani kesemrawutan PKL yang ada di beberapa ruas jalan di Kota Sukabumi, khususnya di sekitar Jalan A. Yani dan Ciwangi.
“Solusinya Pemkot harus segera membuat suatu area khusus untuk lokalisasi PKL, sehingga tidak menggangu masyarakat ketika berjalan di trotoar,”pungkasnya.(sri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar