CIKOLE -- Kembali sejumlah pengamat perpolitikan di Sukabumi mulai bergeming membicarakan pemilihan kepala daerah 2013 mendatang. Setelah sebelumnya Ade Juanda mengungkapkan politikus berpeluang menjadi kepala daerah, kini giliran MA Asep Deni mengomentari pandangannya. Bagi pria yang menjadi dosen S1 dan S2 di sejumlah perguruan tinggi ini, apapun basicnya, siapapun dia, semuanya bisa berpeluang menjadi Walikota Sukabumi pada Pilkada 2013. "Apakah itu bersumber dari Birokrat maupun Politikus ataupun Independent semuanya berpeluang fifty-fifty atau sama,"tandasnya kepada Radar Sukabumi.
Deni mengatakan, memang selama ini untuk seperti Kota Sukabumi masyarakatnya lebih banyak memilih birokrat dibanding politisi. Hal ini karena memang pengetahuan birokrasi dalam kepemerintahan lebih kapabel dibanding politikus. Tapi baginya, birokrat yang tidak memahami perubahan peta politik tetap saja sulit untuk maju menjadi bakal calon walikota mendatang.
Yang dimaksud perubahan peta politik, sambung Deni, adalah perubahan cara pandang masyarakat maupun partai politik terhadap balon pemimpin. Masyarakat dan parpol di Kota Sukabumi yg relatif lebih terdidik tidak banyak melihat kepada janji2 yg disampaikan oleh balon. "Akan tetapi lebih melihat kepada political and government competencies sang balon, historical background, dan future change expectation yg diusung balon tersebut. Jadi birokrat maupun politikus semuanya berpeluang sama untuk tampil maju dan menjadi pemenang,"tandasnya.
Sementara itu ada beberapa hal yang harus dipegang balon walikota mendatang. Baik itu birokrat maupun politikus yang siap maju menjadi balon atau calon walikota diharapkan harus memiliki tujuh kiat seperti yang pertama adalah popularitas ataupun layak dipopulerkan. Hal yang kedua adalah punya dana yang kuat atau didanai. Yang ketiga memiliki basis massa yang banyak, baik dari kendaraan partai politik sendiri maupun ormas, dan lain sebagainya.
Keempat sang balon atau calon harus mempunyai kapabilitas dalam melakukan komunikasi politik yang baik dengan masyarakat sebagai calon pemilih juga sesama parpol. Kelima harus memiliki sedikit banyaknya pengetahuan atau wawasan tentang kepemerintahan, selanjutnya atau yang keenam tidak mempunyai cacat moral. Dan yang ketujuh tidak terindikasi isu Sara maupun korupsi. "Ini harus diperhatikan betul sebelum mereka percaya diri bertempur di kancah pilkada walikota mendatang,"pungkas Deni. (dit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar