CIKOLE -- Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Rakyat Miskin Bersatu (FRMB) Kota Sukabumi dan Gabungan Kelompok Tani Perkotaan (Gapoktan) yang dipimpin Anggota DPRD Kota Sukabumi, Tatan Kustandi mendatangi RSUD R Syamsudin dan Setda Kota Sukabumi, kemarin.
Mereka berunjuk rasa dengan menggunakan truk dan sepeda motor. Di rumah sakit, Mereka (FRMB dan Gapoktan) memprotes salah satu karyawan RSUD R Syamsudin yang menolak seorang nenek miskin warga Warudoyong, Juju Juariah (72) untuk segera dioperasi. Aksi mereka pun sontak menjadi perhatian pasien dan pengunjung rumah sakit. Begitupun penjagaan dari aparat cukup ketat.
Setelah sempat berorasi di depan RSUD yang mengundang perhatian pasien, perwakilan pengunjuk rasa yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Tatan Kustandi itu menemui Direktur Utama RSUD R Syamsudin, dr Suherman yang didampingi beberapa dokternya. Di ruang pertemuan, Tatan mengatakan, aksi tersebut dilatarbelakangi penolakan oleh salah satu karyawan RSUD terhadap pasien miskin yang padahal menggunakan Jamkesmas. “Bahkan ada tanda tangan saya sebagai unsur pimpinan Komisi III DPRD. Tapi Wadirum dan Bidang Keuangan, Siti Wasikah katanya tanda tangan dewan tidak cukup dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Saya merasa dilecehkan dan mau meminta pertanggungjawaban yang menolak tanda tangan atas nama DPRD dan dia hanya mau Tandatangan Pak Walikota atau Pak Sekda baru ditangani," ujar Tatan seraya mengatakan persoalan itu disampakan ke Ketua Komisi VIII DPR RI, Ribka Ciptaning sambil menunjukan HPnya. Ia juga menyebutkan, Juju seorang warga miskin yang sudah tiga bulan tidak ditangani pihak rumah sakit untuk segera dioperasi gumpalan lemak pada pinggul Juju. "Ini rumah sakit pemerintah, jangan sekali-sekali menolak warga miskin,” tandasnya.
Ia juga mengaku tidak ingin menjadi anggota dewan yang hanya ongkang-ongkang kaki di atas awan. "Bila perlu saya siap untuk menyopot baju dewan saya untuk memperjuangkan warga miskin. karena saya dipilih oleh mereka," katanya.
Politisi dari Fraksi PDIP itu, berharap rumah sakit mematuhi ungkapan yang disampaikan Walikota Sukabumi, Muslikh Abdussyukur saat peletakan batu pertama untuk penambahan bangunan RSUD R Syamsudin. "Layani masyarakat miskin baru bicara soal uang, jangan uang dulu kata Pak Wali Kota," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi,dr Suherman menanggapi soal keluhan yang disampaikan dua Ormas tersebut. "Ibu Juju tidak segera dioperasi karena tensi darahnya masih tinggi, dan itu tidak baik untuk pasien," katanya.
Sementara itu di Setda Kota Sukabumi perwakilan pengunjuk rasa itu diterima Wakil Walikota Sukabumi, Mulyono, Sekda kota Sukabumi, M Muraz, Asda I, Ipin Syaripin, Asda III Deden Solehudin, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr Rita Neni dan unsur Wakil Direktur RSUD R Syamsudin.
Wakil Walikota Sukabumi, Mulyono mengatakan, RSUD R Syamsudin memang sudah over capacity. Kapasitas tempat tidur di RSUD Syamsudin hanya 502. Sementara pasien yang meminta menginap mencapai lebih dari 700 pasien. "Soal pegajuan forum yang meminta agar karyawan RSUD diberi sanksi, itu harus dilakukan kajian dulu," singkatnya.(ryl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar