SUKABUMI – Pemilukada Kota Sukabumi berpotensi diikuti banyak peserta. Bahkan ada yang memprediksi bisa sampai empat pasangan atau lebih. Tak ayal, peluang terjadi dua putaran sangat mungkin terjadi. Hal ini jauh-jauh hari sudah diantisipasi KPU Kota Sukabumi dengan membuat estimasi anggaran senilai Rp 19 miliar dengan asumsi Pemilukada dua putaran.
Ini sudah termasuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang pelaksanaannya bersamaan dengan Pemilukada Kota Sukabumi. Dengan biaya sebanyak itu Pemkot Sukabumi harus merogoh APBD sekitar Rp 14 miliar karena Pemprov Jabar hanya akan menganggarkan Rp 4,8 miliar.
“Untuk pelaksanaan putaran kedua atau Pemungutan Suara Ulang (PSU) menghabiskan sekitar Rp 6,6 miliar, ” ujar Ketua KPU Kota Sukabumi, Anton Rachman, kemarin.
Rincian anggaran yang akan digunakan KPU meliputi pra tahapan Pemilukada senilai Rp 1,8 miliar, Pelaksanaan tahapan senilai Rp 11 miliar dan anggaran pemutahiran data senilai Rp 7 miliar.
Menurutnya anggaran yang dikucurkan dari KPU Jawa Barat hanya untuk pembiayaan belanja pegawai honorarium, Padahal kebutuhan KPU sendiri ada 18 item untuk belanja dan jasa. “Anggaran yang harus dipersiapkan Pemkot senilai Rp 7,4 miliar untuk satu putaran, namun jika terjadi dua putaran ditambah Rp 6 miliar,” katanya.
Jika terjadi satu kali putaran KPU Kota Sukabumi hanya membutuhkan senilai Rp 8,8 miliar, mulai dari pra tahapan hingga pelaksanaan penghitungan suara. “Untuk pra tahapan saja kami sudah menghabiskan senilai Rp 1,8 miliar,” pungkasnya.(fkr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar