Halaman

5 Politisi Nyentrik Tahun 2010

[Politisi Sukabumi] : Kontroversial boleh tapi harus intelek. Jangan pake gaya premanisme !!
Foto : Detiknews
Jakarta (DetikNews) - Sepanjang tahun 2010, suhu perpolitikan di Indonesia cukup panas. Hal tersebut semakin menarik mana kala para politisi nyentrik pun ikut berseliweran membuat opini yang kadang bertentangan dengan arus publik.Kehadiran politisi-politisi muda di Parlemen semakin menarik perhatian publik. Sepanjang tahun 2010 ini, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mencatat ada 5 politisi paling nyentrik di Parlemen.
"Menurut saya pribadi, ada 5 politisi paling nyentrik sepanjang tahun 2010. Yaitu Bambang Soesatyo (Fraksi Golkar), Ruhut Sitompul (Fraksi Demokrat), Akbar Faisal (Fraksi Hanura), Fahri Hamzah (Fraksi PKS), dan Gayus Lumbuun (Fraksi PDIP)," ujar Burhanuddin saat berbincang dengan detikcom, Minggu (2/1/2011).

Lima orang ini dikatakan nyentrik bukan hanya karena opininya yang sering bertolak belakang dengan publik. Namun kelima nama ini dianggap sebagai orang-orang cukup mempunyai peran penting untuk menyuarakan aspirasi partainya.
"Meskipun masing-masing mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda, tapi pada dasarnya mereka punya satu tujuan yang sama yaitu sebagai penambuh drum di partainya," katanya.
Lebih lanjut Burhanuddin menjelaskan, dunia politik itu ibarat sebuah pertunjukkan orkestra musik. Orang-orang seperti mereka sengaja diposisikan untuk menyampaikan agenda besar pasar melalui cara yang lembut.
"Jadi dalam sebuah parpol itu ada yang bertindak sebagai penabuh drum, gitaris, pianis, dan kondaktornya. Nah orang-orang seperti kelima nama ini lebih berfungsi sebagai menabuh drum di partainya untuk memperjelas pesan politik partainya yang kadang tertutupi ke-jaim-an parpol itu sendiri," jelasnya.
"Istilahnya mereka ini politisi yang sering memerankan diri sebagai 'tukang pukul'," tambahnya.
Menurut pengamatannya, kelima politisi nyentrik ini memang patut diperhitungkan keberadaannya. Selain berani menentang arus, para politisi ini juga memiliki intelektualitas yang bisa dibanggakan.
"Di antara kelimnya, memang Pak Gayus yang memiliki intelektualitas paling memadai, selain karena dia seorang doktor, gaya beliau yang keras dalam beropini tapi tetap elegan. Kalau Ruhut dari segi popularitas dia memang lebih unggul selain mantan artis dia juga lowyer yang cukup punya nama. Bagitu juga dengan Bambang dan Akbar sebagai mantan wartawan, dia mengusai banyak hal," imbuhnya.
Bagaimana dengan Fahri? Bagi Burhanuddin, Fahri adalah politisi PKS yang sedikit berbeda dengan teman-temannya se-partai. Fahri dianggap paling berani berbeda diantara teman-temannya yang cenderung santun dalam berkomentar.
"Saya sebut nyetrik karena dia salah satu pimpinan komisi hukum yang bukan berasal dari hukum. Karakternya juga berbeda dengan politisi PKS pada umumnya, dia lebih suka berterus terang dan tidak menutupi dan punya sikap yang jelas serta berani tidak populer dengan sikap-sikapnya," jelasnya.
(lia/fay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar