[Politisi Sukabumi] : Batas PT terlalu tinggi akan mengurangi kualitas representasi rakyat di parlemen.
JAKARTA, (PRLM).- Rencana menaikkan ambang batas parlemen atau parlaimentery treshold (PT) lebih dari 2,5 persen untuk Pemilu 2014 dinilai justru akan membahayakan perkembangan demokrasi dan mematikan kemajemukan di Indonesia. Dengan menaikan PTitu pun akan menyebabkan sistem demokrasi di Indonesia menjadi tertutup.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Centre for Electoral Reform (Cetro) Hadar Navis Gumay dalam diskusi "PT dan Sistem Pemilu yang Ideal" di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (6/1).
"Kami lihat PT itu sebagai pagar. Kita tidak bisa buat pagar yang terlalu tinggi yang akhirnya kelompok-kelompok tertentu saja yang masuk ke parlemen," kata Hadar.
Menurut Hadar menaikkan PT yang saat ini ada dalam kisaran 2,5-5 persen justru menyebabkan sistem proporsional menjadi tidak berfungsi. Sistem dengan PT yang tinggi, hanya bisa menerima atau mempertahankan status quo, sehingga perubahan itu jadi tertutup. "Itu sistem tidak baik,yg tertutup dan mempertahankan status quo," kata Hadar.
Hadar mencontohkan jika terapkan PT lima persen dengan asumsi Pemilu 2009, maka Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan beberapa parpol lainnya tidak masuk parlemen. PT yang tinggi pun menyebabkan tingkat keterwakilan akan menjaid rendah, karena akan banyak suara yang hilang.
"Dengan PR 2,5 persen pada Pemilu 2009 saja, suara yang hilang mencapai 18,3 persen atau 19 juta orang. Kalau lima persen, maka suara yang hilang bisa mencapai 32 persen. Tugas partai itu jangan sampai melakukan proteksi, tapi memberikan pendidikan politik," kata Hadar. (A-130/A-109/A-26).***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar