[Politisi Sukabumi] : Selamat Mengemban Amanah Sebagai Ketua PKS Kabupaten Sukabumi
CICANTAYAN (Radar Sukabumi)--Totong Suparman didaula
t menjadi Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi periode 2010-2015, dalam Musyawarah Daerah (Musda) II PKS Kabupaten Sukabumi, yang digelar di Hotel Augusta Cikukulu Kecamatan Cicantayan 6-7 November 2010. Totong menyingkirkan delapan kandidat lainnya seperti Mukhlis Yusuf, Maulana Yusuf (aka), Slamet, M. Sodikin, Abdul Aziz, Iwan Ridwan, Muhammad Yusuf dan Nurliana Santidi. Ia direkomendasikan ke DPW dan DPP PKS sebagai kandidat ketua PKS.
Dipilihnya Totong sebagai Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, menggantikan Slamet, sempat di luar dugaan semua pihak termasuk kader PKS sendiri. Sebab dari hasil Polling SMS dukungan pra musda. Nama Mukhlis Yusuf justru sempat melejit dan digadang-gadang dengan raihan dukungan terbanyak dibandingkan dengan Totong Suparman. Akan tetapi, baik itu Mukhlis Yusuf dan calon lainnya, hanya tersenyum lebar dan 100 persen mengaku menerima keputusan yang telah ditetapkan kader inti PKS. "Di internal kader PKS pun boleh berbeda pendapat dan selera tapi setelah diputuskan dengan mekanisme yang telah disepakati dan akhirnya kita harus taat dan mendukung keputusan itu," kata Mukhlis Yusuf dalam pesan singkat (SMS)nya kepada Radar, kemarin. Sementara itu, usai penutupan musda Totong mengatakan, jika amanah yang diberikan terhadapnya merupakan musibah sekaligus tantangan. "Terlanjur diberi amanah, sebagai kader tentunya saya harus siap memimpin PKS ke depan. PKS lebih maju dan dirasakan keberadaannya masyarakat Kabupaten Sukabumi," singkat Totong. Totong menuturkan, sikap politik PKS Kabupaten Sukabumi hasil musda II, itu menelurkan 10 point sikap politik. Tiga dari 10 point sikap politik PKS Kabupaten Sukabumi itu antara lain, PKS Kabupaten Sukabumi siap bersinergi dan bekerjasama dengan partai politik lain dan seluruh ormas dalam konteks membangun Kabupaten Sukabumi. Mendukung percepatan realisasi visi dan misi serta janji-janji kampanye Pilkada 2010 dari Bupati dan Wakil Bupati Sukmawija-Akhmad Jajuli dan mengajak pihak-pihak terkait dalam arah percepatan proses pemekaran di Kabupaten Sukabumi. Selain sikap politik PKS yang menyinggung masalah kesejahteraan guru, buruh, petani, ustadz dan pelaku usaha kecil menengah (UKM). Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPP PKS Bidang Dakwah wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat, Yudi Widiana Adia mengatakan, pimpinan DPD PKS Kabupaten Sukabumi, itu harus menjadi "matahari". Matahari yang menyinari dan memberi kehangatan bagi manusia. "Sebagai partai yang kini sudah menjadi partai terbuka. Tantangan PKS ke depan adalah bagaimana bisa melayani masyarakat, ibaratnya seperti matahari yang tetap menyinari semua tanpa melihat golongan, suku, agama termasuk tanpa melihat asal-usul partai," harap Anggota DPR RI dapil Sukabumi ini. Mantan calon Walikota Sukabumi ini menuturkan, tantangan melayani masyarakat, tidak akan berhasil jika kader-kader PKS tidak dipacu untuk lebih melek dan beradaptasi dengan realitas yang terjadi di masyarakat. "Makanya di sini peran seorang pimpinan lebih dituntut, agar kader-kader PKS terpacu meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat di samping realisasi sebagai partai yang bersih dan peduli," terangnya.(wan)
CICANTAYAN (Radar Sukabumi)--Totong Suparman didaula
t menjadi Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi periode 2010-2015, dalam Musyawarah Daerah (Musda) II PKS Kabupaten Sukabumi, yang digelar di Hotel Augusta Cikukulu Kecamatan Cicantayan 6-7 November 2010. Totong menyingkirkan delapan kandidat lainnya seperti Mukhlis Yusuf, Maulana Yusuf (aka), Slamet, M. Sodikin, Abdul Aziz, Iwan Ridwan, Muhammad Yusuf dan Nurliana Santidi. Ia direkomendasikan ke DPW dan DPP PKS sebagai kandidat ketua PKS.Dipilihnya Totong sebagai Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, menggantikan Slamet, sempat di luar dugaan semua pihak termasuk kader PKS sendiri. Sebab dari hasil Polling SMS dukungan pra musda. Nama Mukhlis Yusuf justru sempat melejit dan digadang-gadang dengan raihan dukungan terbanyak dibandingkan dengan Totong Suparman. Akan tetapi, baik itu Mukhlis Yusuf dan calon lainnya, hanya tersenyum lebar dan 100 persen mengaku menerima keputusan yang telah ditetapkan kader inti PKS. "Di internal kader PKS pun boleh berbeda pendapat dan selera tapi setelah diputuskan dengan mekanisme yang telah disepakati dan akhirnya kita harus taat dan mendukung keputusan itu," kata Mukhlis Yusuf dalam pesan singkat (SMS)nya kepada Radar, kemarin. Sementara itu, usai penutupan musda Totong mengatakan, jika amanah yang diberikan terhadapnya merupakan musibah sekaligus tantangan. "Terlanjur diberi amanah, sebagai kader tentunya saya harus siap memimpin PKS ke depan. PKS lebih maju dan dirasakan keberadaannya masyarakat Kabupaten Sukabumi," singkat Totong. Totong menuturkan, sikap politik PKS Kabupaten Sukabumi hasil musda II, itu menelurkan 10 point sikap politik. Tiga dari 10 point sikap politik PKS Kabupaten Sukabumi itu antara lain, PKS Kabupaten Sukabumi siap bersinergi dan bekerjasama dengan partai politik lain dan seluruh ormas dalam konteks membangun Kabupaten Sukabumi. Mendukung percepatan realisasi visi dan misi serta janji-janji kampanye Pilkada 2010 dari Bupati dan Wakil Bupati Sukmawija-Akhmad Jajuli dan mengajak pihak-pihak terkait dalam arah percepatan proses pemekaran di Kabupaten Sukabumi. Selain sikap politik PKS yang menyinggung masalah kesejahteraan guru, buruh, petani, ustadz dan pelaku usaha kecil menengah (UKM). Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPP PKS Bidang Dakwah wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat, Yudi Widiana Adia mengatakan, pimpinan DPD PKS Kabupaten Sukabumi, itu harus menjadi "matahari". Matahari yang menyinari dan memberi kehangatan bagi manusia. "Sebagai partai yang kini sudah menjadi partai terbuka. Tantangan PKS ke depan adalah bagaimana bisa melayani masyarakat, ibaratnya seperti matahari yang tetap menyinari semua tanpa melihat golongan, suku, agama termasuk tanpa melihat asal-usul partai," harap Anggota DPR RI dapil Sukabumi ini. Mantan calon Walikota Sukabumi ini menuturkan, tantangan melayani masyarakat, tidak akan berhasil jika kader-kader PKS tidak dipacu untuk lebih melek dan beradaptasi dengan realitas yang terjadi di masyarakat. "Makanya di sini peran seorang pimpinan lebih dituntut, agar kader-kader PKS terpacu meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat di samping realisasi sebagai partai yang bersih dan peduli," terangnya.(wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar